Setelah menikah, sebagai pasangan baru tentunya akan ada banyak hal-hal baru yang kita temukan. Sebut saja mulai bingung mencari kontrakan buat berdua, beli lemari baru (karena gak cukup satu lemari kecil), AC baru,kulkas baru dan yang lainnya.
Keinginan-keinginan baru pun mulai bermunculan. Yang paling utama tentunya adalah "teman baru" kita dan suami yang biasa kita sebut momongan/ anak. Setelah itu akan muncul keinginan punya rumah baru, mobil baru yang prioritasnya berbeda buat setiap pasangan. Buat yang di Jakarta sepertinya mobil lebih utama karena jarak yang tidak dekat antara daerah satu dengan yang lain. Ada pula yang berkeinginan untuk memiliki rumah/pemondokan dahulu karena gak mau ngontrak melulu, sayang duitnya. Soal kemacetan bisa digantikan oleh motor atau kendaraan umum. Untuk beli mobil dan rumah saat ini bukan perkara yang sulit asalkan punya tabungan (untuk DP) + gaji yang cukup (untuk bayar cicilan per bulannya).
Oh ya, cerita gw ini tidak berlaku untuk pasangan yang dapet warisan berupa mobil atau rumah, mereka yang sudah punya rumah/mobil dari lajang atau dapet tunjangan mobil dari kantor jadi gak ngerasain rasanya dag-dig-dug kalo pas gak punya duit di saat harus bayar cicilan. Sebenernya karena sirik sih hahaha.. liat orang yang dapet rumah/mobil karena dikasih/dikadoin orangtua, anak satu-satunya yang mau gak mau pasti dapet rumah orang tua, ahhh gak asik, gak sama kitahhh..
Gw akan cerita tentang pengalaman gw ya, tapi please jangan menganggap gw pamer harta gw. Gw hanya ingin berbagi saja. Oh ya, kalian gak usah sirik karena gw bukan orang kaya hahaha.. Wong semua kreditan kok hihi..
1. Mobil Perdana
Gambarnya inihh
We call it "TEKAGE"
Menemani kami dalam waktu yang cukup lama (kurang lebih 1,5 tahun). Masih dengan penghasilan yang terbilang pas-pasan (baca : pas utk nyicil mobil, pas buat makan, pas beli baju hehehe..)
Kami sangat menyayanginya. Mobil baru pertama suamiku (sebelumnya mobil second) yang dirawatnya dengan sangat apik. Sampai-sampai suamiku pernah bilang kalo aku adalah istri kedua dan Tekage istri pertama. Jadi kalo lagi kesel sama suami, Tekage adalah sasaranku. Apalagi kalo dia lagi ngambek dan puasa ngomong, aku pukul aja Tekage trus suami langsung spontan "jangan" hahaha.. dan kami pun baikan hihihi...Sekarang Tekage udah di kampung menemani mertua dan membawa mereka kemana-mana.
Kita milih Avanza karena mempertimbangkan soal harganya yang tidak terlalu mahal, lumayan kece, iritnya itu loh trus yang terpenting muat banyak (maklum keluarga besar).
Waktu mau kirim Tekage ke Medan, gw sempat foto dari apart. Ceritanya kan mau pisah jadinya agak melow gitu hiks (gw beneran nangis loh bok saat itu). Thank you my darla'
Ini fotonya..
2. Rumah Perdana
Wah kalo diceritakan dari awal pencarian rumah, gak akan ada abisnya. Singkatnya kami sempat tinggal di Medan selama 7 bulan (Jan - Juli 2011). Jadi setelah menikah sempat nyari rumah selama 2 tahun di Jakarta. Kita udah kelilingin semua daerah Jakarta sampe ke pinggiran Jakarta. Sebut saja Jatibening, Bekasi, Bintaro, Depok, Bogor ahhhh.. semualah. Ada yang sudah kita bayarin booking fee dan ada yang sudah kita oke-in buat DP. Aduh banyak cerita soal itu yang lucu2. Salah satunya adalah perumahan Asipa di Bekasi Utara. Udah oke mau DP nih, tiba2 suami gak suka karena perumahannya dekat sama kali besar yang selalu penuh. Ditakutkan kalo ujan berkepanjangan bisa jebol tuh sungai dan kebanjiranlah kita. Suamiku lempar batu sembunyi tangan, dia serahkan tanggung jawab peng-cancel-an itu padaku. Sampai sekarang aku selalu menyebutnya si Asipa tatkala dia melempar tanggung jawab hahaha..
Waktu tinggal di Medan pun, kita nyari dari pangkal sampe ujung hahaha.. Intinya sih gak muluk-muluk, tanahnya yang luas, bukan bangunannya. Kita kurang suka sama rumah bertingkat karena akan membuang banyak tenaga dan uang untuk maintenance + membersihkan. Sebenernya ini hanya alesan karena gak mampu aja beli rumah yang besar hahaha...
Setelah bolak-balik setiap weekend nyari rumah, akhirnya dapetlah rumah di daerah Ngurban Surbakti. Rumahnya gak besar2 amat tapi puji Tuhan cukuplah untuk keluarga baru.
Diperkirakan akan selesai pada bulan September 2011. Tapi mungkin belum rejeki kita untuk tinggal disini jadi per bulan Agustus 2011, suami dapet tawaran pekerjaan di perusahaan lain yang mengharuskan kita untuk kembali ke Jakarta. Jadi kita belum pernah liat rumah kita ini (setelah jadi) dari Agustus 2011 sampai saat gw nulis blog ini. Kabar bagusnya adalah ada sodara yang mau tinggal dan merawat rumah kita karena katanya kalo rumah gak ditinggali akan cepat rusak.
Berikut gambar terbaru rumah kita
Waktu nerima foto ini rasa haru, senang bercampur jadi satu (lagi-lagi melownya keluar dan bikin airmata turun ke bumi hihihi *lebay) Apalagi ada si Tekage, ihhh bikin makin rindu mau pulang kampung.
3. Rumah Kedua
Karena kita sudah tinggal di Jakarta (lagi) mau tidak mau harus punya rumah karena sepertinya kurang afdol tinggal di apartemen (baca: keluarga Batak). Secara jadi perbincangan juga karena kalo arisan keluarga pasti gak muat, mau keluar rumah hanya ada balkon. Pokoknya semua terbatas. Gak terasa sudah setahun tinggal di apart (Casablanca East Residense Pondok Bambu), banyak enaknya kok , deket kemana-mana, gampang cari tampat makan, jualan apapun sudah ada. Tapi gak bisa selamanya ngontrak makanya kita sedang berusaha terus untuk dapat rumah. Akhirnya ketemulah dengan sebuah perumahan di pinggir kota Jakarta yaitu Bekasi. Saat ini masih mau naik bata, diperkirakan akan selesai akhir Oktober (mudah2-an semua lancar jaya yahhh..)
Ini gambarnya, belum di apa2-in
Pernah iseng gambar rumahnya, ceritanya arsitek wanna be hahaha... Tapi gw bingung dimana dapurnya ya? aukkk ahhh..
Oh ya, ada rmh tetangga yang hampir jadi. Nanti rmh kita jg persis kayak gini hihihi...
Semoga di rumah ini kelak, akan ada anak2 cakep dan keren yang dikaruniakan Tuhan Yesus untuk menemani kita sampai masa tua nanti. Selalu berharap, selalu berdoa dan selalu menanti. Dengarkanlah doa kami ya Kristus.
4. Mobil Kedua
Mobil ini kami beli dengan cara cicil juga. Secara keluarga yg masih terbilang baru. Dapet duit dari mana beli cash. Kecuali kita pejabat yang "ngedip" aja bisa dapet 1 M hahaha..
Pilihan jatuh ke Grand Livina karena (masih) 3 baris biar muat banyak trus referensi dari teman-teman yang katanya nyaman. Mesin mobil2 Nissan juga diklaim orang bagus, gak kalah sama Toyota tapi mungkin kurang promosi aja. Kalo dilihat di jalanan sih mobil ini sudah menjamur, membuktikan kalo memang banyak yang puas yah.. Sorry agak sotoy hahaha..
Pilihan jatuh ke Grand Livina karena (masih) 3 baris biar muat banyak trus referensi dari teman-teman yang katanya nyaman. Mesin mobil2 Nissan juga diklaim orang bagus, gak kalah sama Toyota tapi mungkin kurang promosi aja. Kalo dilihat di jalanan sih mobil ini sudah menjamur, membuktikan kalo memang banyak yang puas yah.. Sorry agak sotoy hahaha..
Lebih nyaman tapi badannya gak selincah Tekage. Kami pilih matic karena suami lebih banyak bekerja di lapangan alias keliling-keliling (maklum pedagang keliling hahaha..). Kasian kan kalo bawa manual, bukan hanya pegal tapi cepat emosi liat jalanan Jakarta yang macet gilak ini.
Oh ya, kami memanggilnya BETON karena plat mobilnya B... TON. Kami ingin kuat seperti beton hahaha.. *apasih.
Berbeda dengan Tekage, si Beton ini sedikit "berantakan". Ulah anak kecil yang dengan sengaja mencoret-coret mobil dengan batu, pernah nabrak mobil pas suami mau markir sambil nelpon (capedeh) dan kelalaian Adekku dalam menyetir sehingga bemper belakang "dicium" batu besar.
Dari semua cerita di atas bukan bermaksud untuk pamer tapi berbagi pengalaman saja. Tadinya gak pernah berpikir bisa beli ini itu tapi Tuhan pasti kasih rejeki pada saat kita berusaha. Jadi jangan berhenti berusaha dan tentunya berdoa. Semua sudah diatur dan indah pada waktuNya. Seperti keluarga kecilku yang masih berusaha dan berdoa agar diberikan momongan, aku percaya akan datang saatnya. Jadi buat teman-teman yang belum dikasih ini itu mari berjuang sama-sama.
Tuhan Yesus memberkati.
<---- Salam imut2 dari kt berdua :)))









Tidak ada komentar:
Posting Komentar