Kamis, 08 Maret 2012

Maringan Adikku

Yes, akhirnya adikku lulus juga. Thank God.

Tidak berasa hari-hari berlalu, adikku yang dulunya masih kecil, culun dan menjadi bulan-bulanan kita, kini sudah tumbuh dewasa dan menyelesaikan studinya di tingkat S1.
Terlahir sebagai anak ke-6 dari 7 bersaudara, anak yang boleh dikatakan jarang berulah. Tidak bisa dipungkiri, dialah orang yang selalu membuat bangga orang tua kami terutama di bidang pendidikan. Bangga karena disebutnya nama orangtua saat penerimaan raport setiap akhir catur wulan / semester. Sejak SD sampai SMP hampir setiap penerimaan raport dia mendapat ranking pertama. Sungguh ajaib karena mengingat orang tua kami adalah pedagang yang waktunya lebih banyak di pasar, pergi pagi pulang malam. Sedikit cerita ketika Mama mengandung Maringan, Mama selalu memikirkan Bapak BJ Habibie yang saat itu (tahun 1989) sedang terkenal2nya. Ketika dia lahir, Tulang (Paman) mengubur ari-arinya bersama buku dan pensil lalu berdoa agar anak yg baru lahir itu akan menjadi anak yg pintar. Seperti doa dan harapan Tulang dan Mamak serta (tentunya) usaha/belajar Maringan, dia tumbuh menjadi anak yg pintar. Paling ingat setelah lulus SMA, kita ajak kemanapun, dia selalu bawa buku soal dan membahasnya di waktu luang. Kadang bingung sendiri, sebenernya nih orang nikmatin hidup gak sih?hahaha.. padahal gw nya aja yang males belajar.

Berbicara mengenai kelebihannya pasti sudah biasa tapi untuk kekurangannya sepertinya harus dibahas. Kekurangannya adalah SLEBOR/NGASAL atau bahasa bataknya adalah GUMARAPUS. Mengapa demikian? Banyak hal yang sudah menjadi contohnya. Berikut kesalahan yang paling fatal diakibatkan oleh kelalaiannya :

1. Motor hilang
Dulu waktu terjadi kehilangan motor, dia datang ke rumah secara tiba2 dan nelpon suamiku (tanpa sepengetahuanku). Mereka membicarakan tentang cara penggantian asuransi kalo kehilangan motor. Kasian dia, dia yang tadinya doyan makan (kami menyebutnya PREDATOR) jadi males makan. Karena gak tahan menanggung sendiri masalahnya akhirnya dia cerita juga. Apa mau dikata, sudah hilang.. Untungnya bisa dicover sama asuransi walaupun kita kena biaya ini itu.

2. Uang beli HP raib
Dasar emang suka sembarangan ya, abis dari atm dia masukin duitnya ke tas dan ternyata sudah ada yang ngikutin. Ketika sudah pilah-pilih HP, pas mau bayar tuh duit udah raib entah kemana. Kasian sih kasian, tapi malah bikin gw emosi. Bayangkan, badan segede tukang pukul tapi bisa kecopetan, kan gak lucu? *capedehh

3. Dan lain-lain, masih banyak. Adalah sepatu dan sendalnya hilang melulu karena diambil tukang sampah, hapenya hampir dicopet di kereta api, HPnya akhirnya hilang di kostnya pas mereka tidur, dll yang membuat darah ini langsung naik ketika mendengarnya.

Tapi dari semuanya itu, dia adalah adik kami yang baik hati, tidak boros dan selalu jadi penegah buat kami kakak-kakak nya. Doaku semoga dikau sukses dalam cita-citamu, pekerjaan dan pelayananmu. Melakukan yang terbaik buat keluarga (Mama dan Bapak) serta Tuhan Yesus.

Oh ya, Ingan juga dapet penghargaan sebagai orang yang berprestasi di bidang seni ketika kelulusannya yang hadiahnya lumayan Rp.1.000.000 (satu juta rupiah). Dia memang sangat aktif dalam paduan suara terutama untuk pelayanan di Gereja. Tapi entah kenapa dia merasa kurang layak untuk mendapatkannya sehingga hadiahnya dibagi dua dengan temannya yang dia rasa paling layak dapet hadiah tersebut.

Berikut foto-foto waktu wisudaan Ingan kemaren :

Persiapan mau foto di studio

Kelamaan nunggu Ingan, mama beli gorengan
Bunga ucapan selamat dari nyokap
Wanita2 in action

Pelukan sang komandan

Gak ada yg senyum haha
Ingan baru datang dr peraduan (lama bangettt)

Dekke untuk selamatan atas kelulusannya
Tulang n Nantulang (orang tua temannya Ingan sesama parTarutung)
Temen seperjuangan Ingan

Ini foto-foto Ingan waktu jalan2 di Bali kemaren. Gw posting di blog karena susah masukin di FB hahaha..

Gaya andalannya tp terlihat spt nahan kent*t

Tarik kangggg...




Mantepp
Masa kecil kurang lompat2



Tidak ada komentar:

Posting Komentar