Jumat, 28 Desember 2012

Kyle Daniel Malo Lumban Tobing

Yeayyy.. nambah ponakan baru nih Ante Riniiii..

"Kenalkan namaku Kyle Daniel Malo Tobing, aku lahir tanggal 12/12/2012 di RS Hermina Jatinegara. Tanggal itu sengaja dipilih Mimi-ku bukan untuk nyama2in dengan KD tapi emang sudah masuk 40 Minggu dan belum ada tanda2 dariku untuk mau keluar karena keenakan di dalam perut Mimi hihihi..."

Sepertinya Kakakku sudah kelelahan menunggu sampai 40Minggu karena 2 minggu sebelumnya sudah sangat berat untuk "menentengnya" kemana-mana. Adalah dokternya yang sangat mendukung kelahiran secara normal. Sudah jarang dokter seperti ini dan itulah salah satu alasanku akhirnya ganti dokter dan pindah ke dokter ini (dr. Westrian Simorangkir Sp.OG). Selain bisa konsul lebih lama (sabar bgt doi), lebih murah dan lebih singkat menunggu antrian :).

Sungguh bahagia akhirnya kakakku punya sepasang anak yaitu 1 perempuan (Keisha) dan 1 laki-laki (Malo). Seperti sudah lengkap kebahagiaan-nya yaaahhh.. Thank God.

Aku mau share aja nih foto2 dek Malo.

1. Baru lahir
Canggihnya zaman sekarang ya, disitu lahir langsung bisa difoto. Ini dia pas baru 'meluncur' ke dunia



2. Foto waktu mau keluar dari RS Hermina (masih digendong susternya). Aku bahagia karena 'sukses' menggendongnya sampe Bekasi karena Miminya masih susah gendong akibat jahitan operasi yang masih ngilu. Lucu nih pas gendong Malo, sepertinya yang di dalam perut cemburu jadinya nendang2 sepanjang jalan hahaha..


























3. Sesampainya di rumah, ketemu Kak Key, dan dia minta mau gendong adeknya. Lucu yaaa..

Sptnya adeknya gak suka hahaha...

4. Karena pas suasana Christmas, aku cari kado buat Malo. Dapet deh baju ini.. This is my first Christmas Auntyyyy..





Doa Ante, sehat2 dan makin pintar ya sayang, takut akan Tuhan. Tuhan Yesus selalu menyertaimu.

Cium, peluk gak abis2,

Ante Rini :)

Senin, 05 November 2012

It's a Boy

Tanggal 3 Nov 2012 lalu akhirnya kita memutuskan untuk ke dr. West Simorangkir (dokternya kakak gw). Awalnya cuma iseng nemenin kakak gw yang periksa tp akhirnya kita memutuskan untuk ikut periksa karena selama bulan Oktober gak ada usg sama sekali jadinya pengen aja.
Kesan pertama dokternya sungguh ramah dan care. Pas USG gw iseng nanya jenis kelamin anak gw. Trus dokternya nanya "Emang Rini mau apa, cowok atau cewek?" dengan senyum aku bilang "apa ajalah Dok ,cwo cwe sama aja, asalkan sehat". Kebetulan dokternya orang batak juga , dokternya bilang gini " Cowok aja deh ya karena orang batak pasti pengen punya anak cwo" hahahaha... aku hanya menjawab dengan "Puji Tuhan" .





Melihat dia yang bergerak sangat aktif membuatku merasa sempurna sebagai wanita. Dokternya  sampe bilang "wahhh, gerak terus nih si ucok" hehehe.. Semoga sehat selalu ya anakku sayang, lahir sehat dan selamat. Menunggumu sampe bulan Maret atau April membuatku gak sabar. Penasaran sama wajahmu, mirip aku atau Papamu. Kalo mirip Papa yang pasti kriting dan hidungnya gede hehehe.. kalo mirip Emaknya pasti kulitnya sawo mateng dan pesek hahaha..

Yang paling penting adalah melihatmu lahir sehat, lengkap dan tumbuh normal. Tuhan jagai aku dan jabang bayiku, aku percayakan hidup kami hanya padaMu. Sangat bahagiaaaa.. atas berkat-berkatMu.

Terima kasih yang tak habis-habisnya untuk DIA yang slalu menyertai keluargaku. YESUS.

Xoxo,
-river

Senin, 15 Oktober 2012

New Life, New Hope

Kunaikkan syukurku buat hari yang KAU b'ri, tak habis2nya kasih dan rahmatMuuu..
Slalu baru dan tak pernah terlambat pertolonganMu, besar setiaMu di spanjang hidupkuuuu...

Yap, seperti lagu indah yang dinyanyikan oleh Nikita (penyanyi rohani yang melejit di masa aku kecil), begitupun KasihMu dalam hidupku. Tak pernah terlambat ataupun tak terlalu cepat.

Setelah menunggu kurang lebih 2,5 tahun akhirnya kami menerima kabar luar biasa bahagia ini. Garis 2 berwarna merah yang sangat diharapkan akhirnya datang juga.



Terima kasih Tuhanku Yesus, kuserahkan kesehatanku dan jabang bayiku hanya kepadaMu.

Berawal dari kekecewaan kita sama salah satu dokter yang mengharuskan aku operasi baik LO (laparoskopi) ataupun operasi besar karena ketidakseimbangan antara rahim kiri dan kanan. FYI, rahim kanan sempat bermasalah karena aku pernah operasi usus buntu sekalian sama operasi kista yang berakibat rahim kanan menciut (mengerut). Ada dokter yang bilang rahim kananku masih ada dan seramnya ada dokter yang bilang udah diangkat pada saat operasi kista. What???? Emang gak pake nanya ya kalo mau diangkat, gak bilang-bilang dulu? Aduh, emang dokter tuh beda-beda ya... Ada yang main 'tembak' aja kalo ngomong bikin pasiennya gak bisa tidur. Akhirnya aku searching di mbah google nyari2 dokter yang paling JAGO soal laparoskopi. Dapetlah si Dr. Wahyu ini.  

Tibalah waktunya kita ke Dr. Wahyu Adisaputra yang praktek di RS Bunda Menteng dengan membawa semua hasil lab dan HSG. Jangan ditanya soal antriannya. Sudah jadi rahasia umum nih dokter banyak fans-nya. Dokternya memeriksa  hasil2 lab/HSG dan menginterview kita panjang kali lebar. Seru juga sih, dia tanya-tanya dan suamiku juga suka (yap, menemukan orang yg setipe dengan kita kayaknya kebahagiaan tersendiri buat doski).

Senang setelah mendengar pendapat dokternya kalo gak harus di LO segera tapi masih harus diadakan pengecekan yang lain-lain. Membayangkan harus operasi dalam waktu dekat seperti mimpi buruk karena kebayang sakitnya waktu operasi usus buntu dulu. Langkah yang diambil selanjutnya adalah USG di RSCM. Mungkin terdengar agak mengerikan tapi kata dokternya, beliau hanya percaya sama hasil USG RS tersebut. Pengalaman pertama masuk RS ini membuat bulu kuduk berdiri, menyeramkan bokkkk tapi untuk alatnya kayaknya canggih-canggih (wajarlah ya, kan RS pemerintah terbesar se-Endonesah) dan murah tentunya hanya Rp.120.000,-

Kecewa karena mengetahui kalo banyak miom2 kecil yang masih ada di rahim (Oh Tuhan, tolonglah). Ahh, tapi slalu ada jalan pikirku. Kami bawa hasilnya ke dr. Wahyu saat pemeriksaan selanjutnya dan dokternya bilang benar ada beberapa miom kecil yang belum sampai 1 cm jadi gak terlalu membahayakan. Tapi kalo dalam 3 bulan membesar, nanti kita lakukan laparoskopi (aduh makk, denger kata LO itu kayaknya gak enak banget). Nah, dokternya menganjurkan aku untuk test Ca-125 untuk melihat apakah ada masalah di rahim  + menyuruh suamiku untuk cek ulang sperma di lab. Sambil melakukan tes ini itu, dokternya memberikan aku resep obat yang ternyata adalah vitamin E yang katanya untuk meningkatkan kesuburan. Okelah, kami pulang dengan harapan hasil lab yg akan kami lakukan nanti akan bagus (aminnn..)

Sedikit perubahan yang aku rasakan ketika aku konsumsi vitamin E nya yaitu aku sedikit lebih rakus (baca : porsi makan bertambah). Aku lupa banget nama vitaminnya yang harusnya bisa ku share sama teman2 yang baca. Tapi kayaknya yang namanya suplemen isinya sama saja ya.. (mis : nature-e).

Sedikit curcol dengan keadaan saat itu, Bapak Mertua sedang sakit dan dirawat di salah satu RS di Medan yang mengharuskan suamiku cuti dan menjenguk Bapak mertua selama 10 hari. Beruntung aku punya adek yang murahan (baca : bisa menemani di rmh) dan kapanpun diajak ke rumah selalu mau.
Kembali ke cerita awal, pada suatu pagi hendak pergi ke pasar, karena Ingan gak mau diajak ke pasar, aku pergi sendiri dgn menggunakan motor adikku. Entah apa yg ada dipikiranku saat itu, persimpangan pasarnya kelewatan hahaha.. Eh, ketemu lapangan parkir di depan apotek K-2* , akhirnya aku muter balik disitu. Tiba2 terpikir olehku untuk membeli test pack krn bulanku sudah telat 1 hari. Sedikit berlebihan alias ge-er sih cuma gak ada salahnya kan untuk mencoba karena jadwal bulananku jarang banget telat, yang ada malah kecepetan . Aku parkir motor dan langsung kubeli test pack (jadi malu, aku minta test pack yang paling murah, beli langsung 2 hehe..).

Belanja ini itu buat isi kulkas trus langsung pulang ke rumah dengan harap2 cemas (sepertinya aku sudah terbiasa dengan rasa ini setiap mendekati masa menstruasi). Sampe rumah, letakin barang belanjaan, langsung ambil urin dan test. Dengan tangan gemetaran, aku (akhirnya) melihatttttt... DUA GARIS. Perasaan yang bercampur aduk menyelimuti pikiran. Senang, kuatir (krn kmrn baru minum soda banyak), terharu .. ahh semuanya jadi satu.


this is your first sign - 220712


Gambar ini diambil sambil gemetaran dan langsung kukirimkan ke suamiku yang saat itu pasti sedang kuatir dengan keadaan Bapak mertua yang susah makan. Aku tau dia juga sangat bahagia tapi dia cuma bilang "sabar ya dek, jangan terlalu senang dulu. Aku mau kasih Bapak sarapan dulu." -- Tak sampai 5 menit langsung telpon balik. Mungkin dia juga  antara percaya gak percaya hahaha..

Besoknya tanggal 23, aku langsung kasih tau mba Intan dan mencoba dengan test pack yang beda merk (kali ini aku beli yang agak mahalan) dengan harapan hasilnya sama dengan test pack yang hanya berharga 5ribu itu. Hohoho.. hasilnya masih belum jelas, tapi aku menganggap karena usia kandunganku masih terlalu kecil makanya hasilnya begitu *tetep maksa ya bokk*

Ini dia gambarnya..




Mbak yang jaga apotik udah bilang sama gw kalo hasilnya akan jauh lebih akurat jika menggunakan urin sehabis bangun tidur tapi karena gw orangnya gak sabaran, aku langsung "menyelesaikan" proyek ini demi memuaskan keingintahuanku. Eh, hasilnya masih tetap 2 garis tp bedanya yang ini malah makin burem hahaha.. Okelah, besok pagi coba lagi aja.

Pas pulang kantor aku sengaja mampir lagi ke apotik untuk membeli test pack (oke, skrg test pack adalah kebutuhan pokok buatku hehe..) untuk digunakan besok paginya. Bukan hanya aku yang deg-deg-an tp suami juga selalu up date via telpon hihi *sama2 penasaran*
Tibalah bangun pagi, aku langsung test dan hasilnya adalahhhh..


Oke, jangan berharap garisnya jelas banget karena umur kantong janinnya belum ada 5 minggu alias masih 2-3 hari telat mens hahaha...

Akhirnya tanggal 28 Agustus kita ke dokter dengan membawa hasil test Ca-125 yang bagus (puji Tuhan) sedangkan hasil sperma suami belum sempat diperiksa karena doski keburu pulang ke Medan. Tapi anehnya, aku menemukan hasil lab suami yang lama, yang aku kira sudah hilang. Hasilnya bagus dan tidak ada masalah, kata dokter. Pas aku kasih tau kalo aku sudah hamil dan menunjukkan ketiga test pack, kata dokternya "bagus, sepertinya hamil beneran dengan melihat hasil Ca-125 mu yang baik" -- (aduh makkkk, senang kaliii..*pake logat batak). Cuma dokternya belum berani USG karena masih terlalu muda masih riskan. Disuruh kembali lagi minggu depan untuk melihat apakah kantong janinnya sudah ada atau belum. Kita pulang dengan hati yang sangat bahagia sekaligus bingung hihihi.. Langsung dikasih asam folat sama dokternya.

4 Agustus 2012 kita balik lagi ke dokter dan puji Tuhanku Yesus, sudah ada kantongnya. Senang bercampur haru dan sedikit kuatir karena terbayang-bayang sama kehamilan pertama. Tapi dalam hati aku beriman bahwa Tuhan akan berikan mana yang layak menjadi rejeki/milikku. Tuhan akan bantu aku menjaganya. Sedikit trauma untuk memberi tahu ke keluarga + teman-teman karena kata orang tua tidak boleh terlalu senang.

1 Sept 2012 kami kembali lagi ke dokter, senangnya usia janinku sudah 9 minggu. Pas USG trans vaginal, dia terlihat jelas sedang menggoyang-goyangkan tangannya dan seperti menghindari alat USG itu. Sontak suamiku teriak "Dok, dia kenapa? kok tangannya gitu?" Dokternya hanya tersenyum dan bilang gpp, itu reaksi wajar. Mungkin dia kaget atau merasa aneh ada sesuatu yang mendorongnya hahaha...

29 Sept 2012 ke dr. Wahyu lagi tapi ternyata dokternya lagi jadi dosen tamu di Palembang. Akhirnya digantikan asistennya. Dokter assisten-nya baik dan rinci banget. Karena sudah usia 13 minggu sudah pake USG dari atas perut alias gak trans vaginal lagi, secara USG trans itu sedikit lebih sakit/geli. Puji Tuhan detak jantungnya aktif dan pertumbuhannya cukup signifikan yang bln lalu 3.8 cm, sekarang sudah 7.6 cm.

Tanggal 20 Okt 2012 nanti kami akan kembali periksa. Tuhan Yesus, aku percaya pertumbuhannya sempurna, tanpa kurang suatu apapun, jauhkan dari segala virus, bakteri, penyakit apapun yang menghalangi pertumbuhannya. Aku percaya dia akan lahir dengan sehat, selamat, lengkap, normal. AMIN.

Tuhan, aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaganya dan Tuhan akan bantu aku untuk melindunginya. Terima kasih tak terhingga untuk berkatMu dan suami yang selalu siaga (siap,antar,jaga), yang sabar mijitin tiap malem + gak pernah letih nurutin kemauan istrinya.

We love you our E.  Cowo ataupun cewe tidak akan pernah jadi masalah buat kami (Note : sampe selesai nulis ini, kita belum tahu jenis kelaminnya) . Memilikimu, melihatmu lahir sehat ke dunia adalah suatu anugerah Tuhan yang paling indah.

-river









Kamis, 12 Juli 2012

HUTAGALUNG

Yap, borhut itulah aku. Boru Hutagalung No.14 dari Tarutung. Anak dari Pak Anggiat Hutagalung No.13. Bangga menjadi borhut karena katanya cantik-cantik hehehe.. Sebut saja Nadya Hutagalung, kurang cantik apa coba?? Beda tipislah ama aku hehehe.. becanda deng. Gw selalu berharap menemukan marga Hutagalung yang memberi pengaruh besar terhadap Negara ini, kayaknya masih sebatas penyanyi (baca: Ito Charles Hutagalung) tapi gpplah. Mudah2an suatu saat akan muncul Hutagalung2 yang lebih hebat.

Sekilas tentang Silsilah Hutagalung

Ada hal yang perlu kita ralat, karena kita sering salah mengucapkan silsilah keturunan kita kepada saudara/i kita sendiri, yakni :
- Hal yang sering terjadi adalah di saat kita menyatakan bahwa kita adalah keturunan Hutagalung Datu Harean, Tuan Napitu dan Raja Ina-Ina, sehingga seolah-olah Hutagalung memiliki tiga keturunan. Pemahaman seperti ini adalah salah.
- Ada beberapa dari keturunan Hutagalung menyatakan dirinya adalah keturunan Hutagalung Napitupulu, sehingga seolah-olah ada hubungannya dengan marga Napitupulu. Dalam silsilah hutagalung tidak ada yang namanya Napitupulu. Yang ada adalah Tuan Napitu.
- Tidak semua keturunan Hutagalung tahu di mana daerah asli Hutagalung, ada yg menyatakan di Sibolga, tapanuli tengah, tapanuli selatan, silindung, dll. Yang sebenarnya daerah asli Hutagalung ada di Desa Si Raja Hutagalung, Kec. Siatas Barita (salah satu dari daerah Silindung), Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara (yang dulunya masih di Kec. Tarutung sebelum dimekarkannya Kec. Siatas Barita).
Berikut inilah Silsilah Hutagalung paling atas :
Hutagalung adalah anak ketiga Guru Mangaloksa dan keturunannya inilah yang bermarga Hutagalung.
Hutagalung sendiri memiliki dua anak : Miralopak dan Raja Ina-ina.
Berikut adalah keturunan dari :
A. Miralopak, memiliki 2 anak :
A.1. Datu Harean, memiliki 4 anak :
A.1.a. Datu Mulia
A.1.b. Datu Nalimuton
A.1.C. Ompu Ni Hobol
A.1.d. Siboru Oloan
A.2. Tuan Napitu, memiliki 3 anak :
A.2.a. Ompu Ni Ujung Oloan
A.2.b. Namoratonggor
A.2.c. Datu Timpus
B. Raja Ina-Ina, memiliki 4 anak :
B.1. Raja Inum, memiliki 3 anak :
B.1.a. Ompu Guntur
B.1.b. Panagom
B.2.c. Ompu Riaminum
B.2. Datu Sorga
B.3. Sibulung Motung
B.4. Pantombus
Kepada saudara/iku Hutagalung Datu Harean dan Tuan Napitu janganlah lupakan MIRALOPAK. Dan Hutagalung memiliki dua anak yakni : Miralopak dan Raja Ina-ina. Namun yang pasti Hutagalung hanya satu...!!!

Silsilah Hutagalung disadur dari :
Facebooknya ito Marada Hutagalung Full

Rabu, 11 Juli 2012

New Chapter

Heii jumpa lagi dengan blog gw. Emang (mungkin) gak ada yang baca tapi gw bangga bisa menulis blog ini di sela-sela waktu yg bikin stress dan di bawah tekanan pekerjaan. Hari ini gw mau share sedikit tentang BAB BARU dalam setiap perjalanan sebuah rumah tangga baru.

Setelah menikah, sebagai pasangan baru tentunya akan ada banyak hal-hal baru yang kita temukan. Sebut saja mulai bingung mencari kontrakan buat berdua, beli lemari baru (karena gak cukup satu lemari kecil), AC baru,kulkas baru dan yang lainnya.

Keinginan-keinginan baru pun mulai bermunculan. Yang paling utama tentunya adalah "teman baru" kita dan suami yang biasa kita sebut momongan/ anak. Setelah itu akan muncul keinginan punya rumah baru, mobil baru yang prioritasnya berbeda buat setiap pasangan. Buat yang di Jakarta sepertinya mobil lebih utama karena jarak yang tidak dekat antara daerah satu dengan yang lain. Ada pula yang berkeinginan untuk memiliki rumah/pemondokan dahulu karena gak mau ngontrak melulu, sayang duitnya. Soal kemacetan bisa digantikan oleh motor atau kendaraan umum. Untuk beli mobil dan rumah saat ini bukan perkara yang sulit asalkan punya tabungan (untuk DP) + gaji yang cukup (untuk bayar cicilan per bulannya).

Oh ya, cerita gw ini tidak berlaku untuk pasangan yang dapet warisan berupa mobil atau rumah, mereka yang sudah punya rumah/mobil dari lajang atau dapet tunjangan mobil dari kantor jadi gak ngerasain rasanya dag-dig-dug kalo pas gak punya duit di saat harus bayar cicilan. Sebenernya karena sirik sih hahaha.. liat orang yang dapet rumah/mobil karena dikasih/dikadoin orangtua, anak satu-satunya yang mau gak mau pasti dapet rumah orang tua, ahhh gak asik, gak sama kitahhh..

Gw akan cerita tentang pengalaman gw ya, tapi please jangan menganggap gw pamer harta gw. Gw hanya ingin berbagi saja. Oh ya, kalian gak usah sirik karena gw bukan orang kaya hahaha.. Wong semua kreditan kok hihi..

1. Mobil Perdana
Gambarnya inihh





We call it "TEKAGE"
Menemani kami dalam waktu yang cukup lama (kurang lebih 1,5 tahun). Masih dengan penghasilan yang terbilang pas-pasan (baca : pas utk nyicil mobil, pas buat makan, pas beli baju hehehe..)
Kami sangat menyayanginya. Mobil baru pertama suamiku (sebelumnya mobil second) yang dirawatnya dengan sangat apik. Sampai-sampai suamiku pernah bilang kalo aku adalah istri kedua dan Tekage istri pertama. Jadi kalo lagi kesel sama suami, Tekage adalah sasaranku. Apalagi kalo dia lagi ngambek dan puasa ngomong, aku pukul aja Tekage trus suami langsung spontan "jangan" hahaha.. dan kami pun baikan hihihi...Sekarang Tekage udah di kampung menemani mertua dan membawa mereka kemana-mana.

Kita milih Avanza karena mempertimbangkan soal harganya yang tidak terlalu mahal, lumayan kece, iritnya itu loh trus yang terpenting muat banyak (maklum keluarga besar).

Waktu mau kirim Tekage ke Medan, gw sempat foto dari apart. Ceritanya kan mau pisah jadinya agak melow gitu hiks (gw beneran nangis loh bok saat itu). Thank you my darla'

Ini fotonya..



2. Rumah Perdana
Wah kalo diceritakan dari awal pencarian rumah, gak akan ada abisnya. Singkatnya kami sempat tinggal di Medan selama 7 bulan (Jan - Juli 2011). Jadi setelah menikah sempat nyari rumah selama 2 tahun di Jakarta. Kita udah kelilingin semua daerah Jakarta sampe ke pinggiran Jakarta. Sebut saja Jatibening, Bekasi, Bintaro, Depok, Bogor ahhhh.. semualah. Ada yang sudah kita bayarin booking fee dan ada yang sudah kita oke-in buat DP. Aduh banyak cerita soal itu yang lucu2. Salah satunya adalah perumahan Asipa di Bekasi Utara. Udah oke mau DP nih, tiba2 suami gak suka karena perumahannya dekat sama kali besar yang selalu penuh. Ditakutkan kalo ujan berkepanjangan bisa jebol tuh sungai dan kebanjiranlah kita. Suamiku lempar batu sembunyi tangan, dia serahkan tanggung jawab peng-cancel-an itu padaku. Sampai sekarang aku selalu menyebutnya si Asipa tatkala dia melempar tanggung jawab hahaha..

Waktu tinggal di Medan pun, kita nyari dari pangkal sampe ujung hahaha.. Intinya sih gak muluk-muluk, tanahnya yang luas, bukan bangunannya. Kita kurang suka sama rumah bertingkat karena akan membuang banyak tenaga dan uang untuk maintenance + membersihkan. Sebenernya ini hanya alesan karena gak mampu aja beli rumah yang besar hahaha...

Setelah bolak-balik setiap weekend nyari rumah, akhirnya dapetlah rumah di daerah Ngurban Surbakti. Rumahnya gak besar2 amat tapi puji Tuhan cukuplah untuk keluarga baru.

Berikut fotonya waktu masih dalam masa pembangunan.





Diperkirakan akan selesai pada bulan September 2011. Tapi mungkin belum rejeki kita untuk tinggal disini jadi per bulan Agustus 2011, suami dapet tawaran pekerjaan di perusahaan lain yang mengharuskan kita untuk kembali ke Jakarta. Jadi kita belum pernah liat rumah kita ini (setelah jadi) dari Agustus 2011 sampai saat gw nulis blog ini. Kabar bagusnya adalah ada sodara yang mau tinggal dan merawat rumah kita karena katanya kalo rumah gak ditinggali akan cepat rusak.

Berikut gambar terbaru rumah kita
Waktu nerima foto ini rasa haru, senang bercampur jadi satu (lagi-lagi melownya keluar dan bikin airmata turun ke bumi hihihi *lebay) Apalagi ada si Tekage, ihhh bikin makin rindu mau pulang kampung.

3. Rumah Kedua
Karena kita sudah tinggal di Jakarta (lagi) mau tidak mau harus punya rumah karena sepertinya kurang afdol tinggal di apartemen (baca: keluarga Batak). Secara jadi perbincangan juga karena kalo arisan keluarga pasti gak muat, mau keluar rumah hanya ada balkon. Pokoknya semua terbatas. Gak terasa sudah setahun tinggal di apart (Casablanca East Residense Pondok Bambu), banyak enaknya kok , deket kemana-mana, gampang cari tampat makan, jualan apapun sudah ada. Tapi gak bisa selamanya ngontrak makanya kita sedang berusaha terus untuk dapat rumah. Akhirnya ketemulah dengan sebuah perumahan di pinggir kota Jakarta yaitu Bekasi. Saat ini masih mau naik bata, diperkirakan akan selesai akhir Oktober (mudah2-an semua lancar jaya yahhh..)

Ini gambarnya, belum di apa2-in


Pernah iseng gambar rumahnya, ceritanya arsitek wanna be hahaha... Tapi gw bingung dimana dapurnya ya? aukkk ahhh..






Oh ya, ada rmh tetangga yang hampir jadi. Nanti rmh kita jg persis kayak gini hihihi...

Semoga di rumah ini kelak, akan ada anak2 cakep dan keren yang dikaruniakan Tuhan Yesus untuk menemani kita sampai masa tua nanti. Selalu berharap, selalu berdoa dan selalu menanti. Dengarkanlah doa kami ya Kristus.

4. Mobil Kedua
Mobil ini kami beli dengan cara cicil juga. Secara keluarga yg masih terbilang baru. Dapet duit dari mana beli cash. Kecuali kita pejabat yang "ngedip" aja bisa dapet 1 M hahaha..
Pilihan jatuh ke Grand Livina karena (masih) 3 baris biar muat banyak trus referensi dari teman-teman yang katanya nyaman. Mesin mobil2 Nissan juga diklaim orang bagus, gak kalah sama Toyota tapi mungkin kurang promosi aja. Kalo dilihat di jalanan sih mobil ini sudah menjamur, membuktikan kalo memang banyak yang puas yah.. Sorry agak sotoy hahaha..
Lebih nyaman tapi badannya gak selincah Tekage. Kami pilih matic karena suami lebih banyak bekerja di lapangan alias keliling-keliling (maklum pedagang keliling hahaha..). Kasian kan kalo bawa manual, bukan hanya pegal tapi cepat emosi liat jalanan Jakarta yang macet gilak ini.

Oh ya, kami memanggilnya BETON karena plat mobilnya B... TON. Kami ingin kuat seperti beton hahaha.. *apasih.
Berbeda dengan Tekage, si Beton ini sedikit "berantakan". Ulah anak kecil yang dengan sengaja mencoret-coret mobil dengan batu, pernah nabrak mobil pas suami mau markir sambil nelpon (capedeh) dan kelalaian Adekku dalam menyetir sehingga bemper belakang "dicium" batu besar.

Gambarnya belum ada, ntar kapan-kapan yaaa...

nihhh.. gbrnyaaa..
suamiku dan si Beton

Dari semua cerita di atas bukan bermaksud untuk pamer tapi berbagi pengalaman saja. Tadinya gak pernah berpikir bisa beli ini itu tapi Tuhan pasti kasih rejeki pada saat kita berusaha. Jadi jangan berhenti berusaha dan tentunya berdoa. Semua sudah diatur dan indah pada waktuNya. Seperti keluarga kecilku yang masih berusaha dan berdoa agar diberikan momongan, aku percaya akan datang saatnya. Jadi buat teman-teman yang belum dikasih ini itu mari berjuang sama-sama.

Tuhan Yesus memberkati.



<---- Salam imut2 dari kt berdua :)))

Selasa, 26 Juni 2012

25062006

Kesel deh krn udah pernah nulis sedikit tentang ini pada tanggal 25 Juni 2012 kemaren tapi karena buru2  pulang trus lupa save dan akhirnya raib dan kudu nulis lagi.

Okelah kalo begitu.

25.06.2006 adalah tanggal jadian aku dan mantan pacarku (yang sekarang sudah menjadi suamiku).  Mungkin terlihat seperli abege yang merayakan setiap tanggal jadian mereka hihihi.. tapi buat lucu-lucuan aja sekalian untuk mengenang masa lalu.

Berawal dari dikenalin oleh teman sekantor (kak Maria), kami akhirnya kenal via sms. Aku ingat itu hari Minggu malam, aku terima sms dari Bang Juned (nama suamiku). Isi smsnya "Malam Bu Rini, kenalkan nama saya Juned". Aku baca smsnya besok paginya karena sms jam 10 malam dan pastinya gw sudah molor. Trus akhirnya berlanjut dengan sms-sms-an selama seminggu. Malam minggu setelahnya dia sms katanya mau dateng ke rumah dan mau langsung bertemu. Aku deg-deg-an banget karena selama seminggu masih melalui sms, bahkan mendengar suaranya pun belum pernah. Tibalah saat2 yang dinanti, dia sampai di rumah dan aku sedang mandi. Kakakku bilang kalo ada 2 cowok yang menungguku di ruang tamu. Mungkin dari semua kegiatan mandi yang kulakukan, itulah mandi yang paling menegangkan hahaha..

Pas ketemuan, kenalanlah. Yang satu Juned dan yang satu Andi. Trus Andi langsung pamit pulang karena wakuncar. Dari situ kita makin akrab dan jadian deh pada tanggal 25 Juni 2006.

Junaedis Justinus Sijabat, S.Si, M.Si (kalo orang batak harus pake gelar katanya sayang sekolah tinggi-tinggi tapi gelarnya gak dibikin di belakang nama hahaha..)

Sedari pacaran sampe suami selalu apa adanya, gak suka shopping (sederhana) dan cepat naik darah (emosi). Perasaannya yang sensitif kadang suka bikin gw serba salah tapi over all dia menghargai perbedaan pendapat.

Senang ketika pacaran sampe sudah menjadi pasutri tidak pernah melarang untuk pergi kemana-mana asalkan ada komunikasi dan teman perempuan yang bisa dipercaya. Intinya sih bisa menjaga diri dan tidak macam-macam. Mungkin karena kita belum punya anak jadi belum ada tuntutan untuk harus stay di rumah terus dan tidak bisa kemana-mana.

Dari kebanyakan kasus yang kami hadapi, dia selalu menjadi penasehat yang baik tp karena aku orangnya keras kepala dan jarang mendengarkan kata suami, akhirnya suka salah ambil keputusan. Bapakku pernah berpesan untuk mendengarkan kata suami karena suami sudah dipilih Tuhan untuk menjadi pendamping dan laki-laki sudah diciptakan bersama ke-logis-annya. Tapi lagi-lagi aku selalu bandel dan membelot hahaha..

Seperti pasangan normal lainnya, pasti selalu ada pertengkaran-pertengkaran kecil terutama saat2 aku sedang PMS. Ada aja yang bikin emosi. Herannya, aku yang PMS tapi dia yang jadi pemarah hahaha..
Sensitif dan melankolis (sekali-sekali) adalah nama tengahnya tapi dia adalah lelaki terhebat buatku. Teman hidup yang sekaligus bisa jadi abang (melindungi), orangtua (memberi nasehat dan uang hahaha) serta sahabat (mendengar keluh-kesah, gosip, dll).

Cobaan dan doa-doa kami yang belum terkabul (terutama buat memiliki keturunan) membuat kami semakin saling mencintai. Aku percaya Tuhan tidak pernah tidur, hanya waktunya belum tepat. Semoga Tuhan berkenan dan mengabulkannya sesuai dengan waktunya Tuhan Yesus.

I do love u my JJJ
-river

Jumat, 01 Juni 2012

27 tahun

Kemarin tepat umurku 27 tahun. Mungkin terlihat seperti angka biasa tapi aku melihatnya sedikit spesial. Kenapa? Karena pada saat umurku 27 tahun banyak hal-hal dan keputusan baru yang kami (aku dan suami) ambil. Sebut saja keputusan kami yang akhirnya akan membeli rumah baru, kejutan pertama suamiku selama kami pacaran dan menjadi suami istri, ini kali pertama dia memberikan kejutan berupa kue ulang tahun. Sebenarnya biasa buat kalian yang punya cowok/suami yang suka memberi kejutan atau terlihat 'sedikit' romantis tapi tidak dengan suamiku. Menurutnya ulang tahun itu hanya perayaan biasa yang hanya mengingatkan kita jumlah umur, hanya itu.

Kebiasaan memberikan kue ulang tahun atau kado di hari jadi adalah hal yang selalu kuterapkan kepada suamiku karena menurut gw 90 persen (gw gk bilang semua krn ada beberapa org yg gk suka kejutan)  wanita sangat menginginkan kado di hari ulang tahunnya. Sepertinya kita merasa spesial kalo pada hari itu kita diberikan sesuatu apalagi yang kita idam-idamkan selama ini.

Kronologis kejutan suamiku :

30 Mei 2012
- Jam 22.00 : dia baru nyampe rumah setelah berperang melawan kemacetan dari Cikarang menuju Jakarta
- Jam 22.00 - 22.30 : ngobrol2 ringan sebelum tidur
- Jam 22.30-23.00 : doi di toilet melakukan ritual spt biasa (tapi kok lama)
- Jam 23.10 : Aku dengar pintu dibuka dan dia keluar rumah
- Jam 23. 15 : Suami masuk ke rumah dan (sepertinya) membawa bungkusan dannnn... aku pura2 gak tau
- Jam 23.17 : Dia masuk kamar dan tidur di sampingku. Nampaknya dia gelisah, buka-buka hape(bikin alarm), bolak-balik badan di kasur
- Jam 23.20 : Dia pun ketiduran dan aku juga bablasssss...

31 Mei 2012
- 00.30 : Dia bangun, kaget dan langsung menuju kamar sebelah untuk menyiapkan kejutan. Aku dengar ada sesuatu yang jatuh tapi aku tidur lagi. Ternyata yang jatuh adalah lilinnya karena dia panik.
- 00.35 : Dia gendong aku dari tempat tidur ke ruang tengah yang sudah disediakan kue ulang tahun. Sempet syok juga sih, bukan karena surprisenya tapi karena dibangunin pas enak2nya tidur hahaha..
- 00.36- selesai : tiup lilin, make a wish dan tidurrrr...

Ini gambar2nya..


dibangunin,mata masih merah
bersama hasianku
suapan pertama utk suamiku
Ini kuenya, so sweetttt
Pagi2 sebelum ngantor foto lagi
Gayaku bersama kueku
My number
Senang bangettt.. ehh dapet surat cinta nih dari suamikuuuu


Terima kasih atas penyertaanMu dalam hidupku ya Tuhan Yesusku. Aku percaya di umurku yang sekarang ini, akan banyak berkat yang Engkau siapkan buatku. Ajarku untuk menyenangkanMu di setiap jalanku. Amin

~river~

Rabu, 23 Mei 2012

Lika - liku Hidup di Dunia Pekerjaan

Dunia pekerjaan emang selalu ada ceritanya. Kalo belum dapat kerja selalu mikir kapan yahhh bisa kerja lagiii? tapi kalo udah kerja ada saja masalah atau pikiran yg melibatkan emosi apalagi buat wanita (baca : masa2 PMS).
Ketika kita naik jabatan / promosi itu adalah hal yang indah apalagi jika disertai dengan kenaikan gaji. Masa-masa terindah inilah yang selalu dirindukan para pekerja, sebut saja bonus, THR dan lain-lain. Sebagai karyawan yang 'biasa' saja, saya sangat mengharapkan itu terjadi setiap bulan hahaha..

Sebaliknya di saat banyak tekanan, sikut-sikutan dari kiri kanan adalah waktu yang sangat menyiksa. Di tempat kerjaanku yang dulu, masalah pekerjaan sering kebawa sampai ke rumah. Omongan Boss yang kurang enak di dengar sampai pekerjaan yang masih menumpuk. Tapi itu semua berlalu di bawa waktu (aduhhh bahasa gw).

Penggangguran adalah masa dimana kita suka bosan, bengong, kurang percaya diri dan suka mengerjakan pekerjaan yang tidak penting sekalipun menjadi penting (itu saking gak adanya kerjaan). Gw pernah mengalaminya selama kurang lebih 1 (satu) tahun dan rasanya aduhhhhh.. sangat menjengkelkan. Tapi terkadang di saat kerjaan sedang menggunung, waktu2 seperti sangat dirindukan. Ahhh.. pengen sejenak leye-leye..

Di saat gw nulis ini, suami sedang mengalami masa-masa sulit di pekerjaannya. Bukan karena dia tidak capai target (karena suami seorang sales) tapi karena tekanan dari kiri kanan. Gw kasih salah satu contohnya ya.. Tugas suami adalah mencari pasar (market) di luar pelanggan (pembeli biasa). Nah, ketika customer baru sudah ditemukan, harus ada yang namanya sample (contoh barang) Yahhh.. kayak kita jualan kue kering harus ada sample-nya biar nyobain rasanya enak atau tidak. Ehhh, pas ditanya sample-nya malah belum ada (maklum harus kirim dari Amerika sonoh dan nyampenya baru beberapa bulan). Customer baru gak akan terima dong hal itu terjadi. Mosok kita mau beli nastar tapi baru bisa nyobain 3 bulan kemudian? keburu lupa dongggg...

Contoh lain dalam dunia pekerjaan yang gw alami nihhh.. sebagai Sekretaris suatu divisi memungkinkan banyak "kepala" yang memerintah gw. Kadang sampe berpikir, gw ini kayak budak aja, gak ada berenti-berenti kerjanya hahaha. Tapi gapapa, seperti kata Tuhan Yesus ; MELAYANI bukan untuk DILAYANI. Tapi gw jadinya belajar mengendalikan emosi, menghadapi orang banyak dan berdamai dengan diri sendiri (cth : tidak mengganggap rendah diri sendiri karena suka (seolah-olah) jadi pesuruh).

Suami juga berperan banyak dalam membentuk karakterku. Ketika merasa sedih akan perlakuan bos2 yang kurang "mengayak" kata-katanya atau ketika aku kelimpahan pekerjaan yang harusnya bukan pekerjaanku, suami selalu berkata 'itu artinya Adek bisa diandalkan' --ahh so swittttt..

Pengalaman suami yang sudah banyak memimpin anak buah juga sering jadi inspirasiku. Jadi ketika melihat seorang bos yang hanya bisa ngomong tapi tanpa perbuatan itu adalah Bos yang kurang pengalaman. Ada lagi Bos yang hanya tau beres (ABS gitu), dendam-an (sekalinya gak suka, gak akan pernah mengampuni sampai tuh bawahannya resign), cemburuan ; biasanya Bos perempuan (jangan sampai elo lebih cantik dari Bos lo, bs kacau dunia persilatan), tukang pamer dan banyak lagi contohnya. Kalo kita sedang menghadapi Bos2 seperti ini, gak usah berkecil hati, nanti ketika elo udah gak kerja bareng dia lagi, elo akan merasa senang telah terbebas dari sarang harimauuuu... *kikiki*
Serunya lagi kalo lo udah keluar/resign, akan selalu ada cerita ketika bertemu lagi sama teman2 seperjuangan di kantor lama. Puasssss rasanya gosipin dia hahahaha (dasar bigosss!)

Be positive thinker adalah jawaban dari semuanya. Seperti menghadapi teman biasa yang perlakuannya beda2. Si A orangnya begini jadi harus diginiin.. (anggep aja lo jadi orang psikologi yang bisa membaca karakter orang) . Gw pernah punya Bos yang killer abis, kalo ngomong kasar banget dan suka seenak jidatnya kalo merintah tapi punya kelebihan yaitu suka memberi dan tidak hitung-hitungan. Kalo punya Bos yang hitung-hitungan/pelit pasti gengges banget ya bokkk *ihhh, geregetan*

Okelah itu dulu yah, aku berdoa mudah2an suami bisa bertahan dengan keadaan sekarang dan tetap berjuang atau menemukan kerjaan baru yang lebih berprikemanusiaan (hallahh, gw ngomong apa sih). Gw kasih foto kita berdua (teteppp) di tempat kerjaan kita terakhir.


Abang in Action

Berpose dulu

Salam,
river







Selasa, 10 April 2012

Best Moment

Ini foto2 yang menurut gw penuh arti dan menampilkan keadaan yang sesungguhnya (aduh ribet deh nyusun kata2nya hahaha...). Intinya sayang kalo dibuang. Yuk diliat..