Rabu, 23 Mei 2012

Lika - liku Hidup di Dunia Pekerjaan

Dunia pekerjaan emang selalu ada ceritanya. Kalo belum dapat kerja selalu mikir kapan yahhh bisa kerja lagiii? tapi kalo udah kerja ada saja masalah atau pikiran yg melibatkan emosi apalagi buat wanita (baca : masa2 PMS).
Ketika kita naik jabatan / promosi itu adalah hal yang indah apalagi jika disertai dengan kenaikan gaji. Masa-masa terindah inilah yang selalu dirindukan para pekerja, sebut saja bonus, THR dan lain-lain. Sebagai karyawan yang 'biasa' saja, saya sangat mengharapkan itu terjadi setiap bulan hahaha..

Sebaliknya di saat banyak tekanan, sikut-sikutan dari kiri kanan adalah waktu yang sangat menyiksa. Di tempat kerjaanku yang dulu, masalah pekerjaan sering kebawa sampai ke rumah. Omongan Boss yang kurang enak di dengar sampai pekerjaan yang masih menumpuk. Tapi itu semua berlalu di bawa waktu (aduhhh bahasa gw).

Penggangguran adalah masa dimana kita suka bosan, bengong, kurang percaya diri dan suka mengerjakan pekerjaan yang tidak penting sekalipun menjadi penting (itu saking gak adanya kerjaan). Gw pernah mengalaminya selama kurang lebih 1 (satu) tahun dan rasanya aduhhhhh.. sangat menjengkelkan. Tapi terkadang di saat kerjaan sedang menggunung, waktu2 seperti sangat dirindukan. Ahhh.. pengen sejenak leye-leye..

Di saat gw nulis ini, suami sedang mengalami masa-masa sulit di pekerjaannya. Bukan karena dia tidak capai target (karena suami seorang sales) tapi karena tekanan dari kiri kanan. Gw kasih salah satu contohnya ya.. Tugas suami adalah mencari pasar (market) di luar pelanggan (pembeli biasa). Nah, ketika customer baru sudah ditemukan, harus ada yang namanya sample (contoh barang) Yahhh.. kayak kita jualan kue kering harus ada sample-nya biar nyobain rasanya enak atau tidak. Ehhh, pas ditanya sample-nya malah belum ada (maklum harus kirim dari Amerika sonoh dan nyampenya baru beberapa bulan). Customer baru gak akan terima dong hal itu terjadi. Mosok kita mau beli nastar tapi baru bisa nyobain 3 bulan kemudian? keburu lupa dongggg...

Contoh lain dalam dunia pekerjaan yang gw alami nihhh.. sebagai Sekretaris suatu divisi memungkinkan banyak "kepala" yang memerintah gw. Kadang sampe berpikir, gw ini kayak budak aja, gak ada berenti-berenti kerjanya hahaha. Tapi gapapa, seperti kata Tuhan Yesus ; MELAYANI bukan untuk DILAYANI. Tapi gw jadinya belajar mengendalikan emosi, menghadapi orang banyak dan berdamai dengan diri sendiri (cth : tidak mengganggap rendah diri sendiri karena suka (seolah-olah) jadi pesuruh).

Suami juga berperan banyak dalam membentuk karakterku. Ketika merasa sedih akan perlakuan bos2 yang kurang "mengayak" kata-katanya atau ketika aku kelimpahan pekerjaan yang harusnya bukan pekerjaanku, suami selalu berkata 'itu artinya Adek bisa diandalkan' --ahh so swittttt..

Pengalaman suami yang sudah banyak memimpin anak buah juga sering jadi inspirasiku. Jadi ketika melihat seorang bos yang hanya bisa ngomong tapi tanpa perbuatan itu adalah Bos yang kurang pengalaman. Ada lagi Bos yang hanya tau beres (ABS gitu), dendam-an (sekalinya gak suka, gak akan pernah mengampuni sampai tuh bawahannya resign), cemburuan ; biasanya Bos perempuan (jangan sampai elo lebih cantik dari Bos lo, bs kacau dunia persilatan), tukang pamer dan banyak lagi contohnya. Kalo kita sedang menghadapi Bos2 seperti ini, gak usah berkecil hati, nanti ketika elo udah gak kerja bareng dia lagi, elo akan merasa senang telah terbebas dari sarang harimauuuu... *kikiki*
Serunya lagi kalo lo udah keluar/resign, akan selalu ada cerita ketika bertemu lagi sama teman2 seperjuangan di kantor lama. Puasssss rasanya gosipin dia hahahaha (dasar bigosss!)

Be positive thinker adalah jawaban dari semuanya. Seperti menghadapi teman biasa yang perlakuannya beda2. Si A orangnya begini jadi harus diginiin.. (anggep aja lo jadi orang psikologi yang bisa membaca karakter orang) . Gw pernah punya Bos yang killer abis, kalo ngomong kasar banget dan suka seenak jidatnya kalo merintah tapi punya kelebihan yaitu suka memberi dan tidak hitung-hitungan. Kalo punya Bos yang hitung-hitungan/pelit pasti gengges banget ya bokkk *ihhh, geregetan*

Okelah itu dulu yah, aku berdoa mudah2an suami bisa bertahan dengan keadaan sekarang dan tetap berjuang atau menemukan kerjaan baru yang lebih berprikemanusiaan (hallahh, gw ngomong apa sih). Gw kasih foto kita berdua (teteppp) di tempat kerjaan kita terakhir.


Abang in Action

Berpose dulu

Salam,
river